Pendiri Kerajaan Gowa Tallo Siapa? Ini Jawabannya

Pendiri Kerajaan Gowa Tallo Siapa? Ini Jawabannya

Balla Lompoa peninggalan Kerajaan Gowa Tallo--Wikipedia

DailySports.ID - Kerajaan Gowa Tallo merupakan salah satu kerajaan Nusantara bercorak Islam yang dibangun pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1565. Lantas siapa pendiri Kerajaan Gowa Tallo? simak jawabannya di bawah ini.

Sejarah dan Pendiri Kerajaan Gowa Tallo

Benteng Rotterdam
Benteng Rotterdam--Kabarika

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, Kerajaan Gowa Tallo adalah kerajaan bercorak Islam terbesar di Nusantara, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Makassar.

Letak Kerajaan Gowa Tallo berada di Kabupaten Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan. Pendiri kerajaan Gowa Tallo adalah Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna.

Usut punya usut, Kerajaan Gowa Tallo merupakan gabungan dari dua kerajaan yang awalnya belum mengenal agama Islam.

Berdasarkan beberapa sumber menyebutkan bahwa Islam baru resmi menjadi agama Kerajaan Gowa Tallo sekitar tahun 1605.

Gowa dan Tallo bersatu atas dasar kesepakatan, sehingga rakyatnya tidak memihak pihak manapun. Namun, kerajaan tersebut memiliki dua raja yang masing-masing punya wilayah kekuasaan.

Pada awalnya, wilayah Gowa terdiri dari sembilan komunitas yang dikenal sebagai Bate Salapang atau Sembilan Bendera, yang meliputi Tombolo, Lakiung, Saumata, Parang-parang, Bisei, Data, Agangjene, Kalili, dan Sero.

Sembilan komunitas tersebut kemudian bersatu, baik secara damai maupun dengan paksaan, yang kemudian membentuk Kerajaan Gowa.

Berbeda dengan Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi selaku pendiri Kerajaan Gowa Tallo, raja pertama yang memimpin kerajaan tersebut adalah Tomanurung.

Lebih lanjut, berdasarkan bukti sejarah dan arkeologi, Kerajaan Gowa mulai terbentuk sekitar tahun 1300, sebelum Islam masuk.

Kemudian pada abad ke-15, kerajaan ini mulai mengalami perpecahan setelah pemerintahan raja Tonatangka Lopi. Dua putranya yang bernama Batara Gowa dan Karaeng Loe ri Sero, berselisih berebut takhta, yang menyebabkan perang saudara.

Kala itu, Batara Gowa keluar sebagai pemenangnya, sementara Karaeng Loe ri Sero memilih pindah ke muara Sungai Tallo dan mendirikan Kerajaan Tallo.

Usut punya usut, perseteruan itu terjadi selama bertahun-tahun. Namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-9, Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi Kallonna, keduanya bersatu dalam satu federasi yang disebut sebagai Kerajaan Gowa Tallo atau Kerajaan Makassar.

Perseteruan tersebut kemudian dikukuhkan dengan sumpah bahwa siapapun yang mencoba memecah belah kedua kerajaan tersebut akan mendapatkan kutukan dari Dewata.

Pada tahun 1565, setelah bersatu kembali dalam kesepakatan “dua raja tetapi satu rakyat”, kerajaan ini terdapat semacam sistem pembagian kekuasaan.

Raja dipilih dari garis keturunan Gowa, sementara perdana menterinya dari Tallo. Setelah bersatu, kekuatan kerajaan ini semakin besar dan mereka berambisi memperluas kekuasaan ke wilayah lain di Sulawesi Selatan.

Sejumlah kerajaan seperti Bone, Luwu, Wajo, dan Soppeng menjadi target utamanya, yang sempat memicu berbagai peperangan di kawasan tersebut.

Pada akhirnya, Luwu dan Wajo berhasil ditaklukkan oleh Gowa-Tallo. Pada abad ke-17, Kerajaan ini telah berkembang menjadi pusat perdagangan utama di wilayah Sulawesi Selatan.

Demikian rangkuman mengenai pendiri Kerajaan Gowa Tallo. Sekedar informasi tambahan, tim DailySports.ID juga menyajikan pengetahuan sejarah lainnya seperti peninggalan Kerajaan Sriwijaya hingga daftar raja kerajaan Pajajaran.

Berita Terkait