Mengenal Edgar Davids, Pemain Berkacamata Nyentrik yang Jadi Legenda Ajax
Minggu, Jun 2024

Mengenal sosok Edgar Davids, pesepakbola dengan kacamata yang jadi legenda Ajax-Getty Images via AFP-Getty Images via AFP
DailySports.ID - Sosok pesepak bola legendaris Edgar Davids rasanya selalu menarik untuk dibahas.
Bagi para pencinta setia sepak bola era 90-an, tentu sudah tidak asing lagi dengan pemain satu ini.
Penampilan nyentrik dari Edgar Davids, menjadi ikonik dan tak terlupakan.
Pasalnya, pria Belanda keturunan Suriname itu kerap memakai kacamata setiap kali berlaga.
Bahkan, ia nyaris tak pernah melepasnya selama di lapangan.
Seperti apa?
Langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Sosok Edgar Davids yang Selalu Pakai Kacamata
Edgar Davids adalah pemain yang pernah sukses bersama Ajax Amsterdam (1991-1996) dan Juventus (1998-2004).
Seperti disinggung di atas, pria yang kini berusia 51 tahun itu selalu mengenakan kacamata di setiap pertandingan.
Ternyata, ada kisah di balik penampilan nyentriknya tersebut.
Semua berawal dari cedera mata yang dideritanya pada 1995, yang berujung pada kondisi glaukoma.
Apa Itu Gaukoma?
Glaukoma adalah penyakit akibat peningkatan tekanan mata yang memengaruhi saraf optik dan penglihatan.
Oleh sebab itu, Edgar Davids menjalani operasi demi mencegah dirinya mengalami kebutaan.
Singkat cerita, operasi itu berhasil dan penglihatannya kembali stabil.
Namun, kondisi matanya tidak bisa lagi kembali seperti normal, sehingga Davids harus memakai kacamata.
Dari insiden itu, dia diyakini terakhir kali melepas kacamata ketika membela Timnas Belanda kontra Timnas Belgia pada 4 September 1999.
Setelah itu, dunia terus mengenal Edgar Davids sebagai pesepak bola berkacamata.
Perjalanan Karier Edgar Davids
Sepanjang kariernya, pemain berjuluk 'The Pitbull' ini paling banyak mengoleksi trofi ketika membela Ajax.
Tak kurang dari 10 trofi berhasil diraihnya, termasuk Liga Champion 1994-1995.
Ia kemudian hijrah ke Italia untuk bergabung dengan AC Milan (1996-1998).
Sayang, kariernya tak begitu moncer di Milan, yang membuat Edgar lantas bergabung dengan Bianconeri dan menyabet lima trofi juara, termasuk tiga scudetto.
Edgar Davids juga sempat dipinjamkan ke Barcelona pada 2004, lalu dijual ke Inter Milan pada tahun yang sama.
Semusim membela Nerazzurri (2004-2005), dia berkontribusi atas satu trofi Coppa Italia.
Beranjak dari Italia, Davids singgah di tanah Britania dan bergabung dengan Tottenham Hotspur sejak 2005 hingga 2007.
Alih-alih berprestasi, Edgar Davids malah membuat masalah dengan Robbie Keane.
Edgar Davids pun sempat pulang kampung ke Ajax (2007-2008), sebelum kembali ke Inggris untuk membela Crystal Palace (2010).
Edgar Davids lalu mengakhiri karier sepak bolanya sebagai pemain-manajer di tim Inggris, Barnet pada tahun 2012 hingga 2014.