Colek Shin Tae-yong, Erick Thohir Sebut Timnas Indonesia Butuh Striker Mirip Cristian Gonzales
Sabtu, Nov 2024

Momen ketika Cristian Gonzales berseragam Timnas Indonesia-PSSI-
DailySports.ID - Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di (SUGBK), Jumat (15/11/24), jadi refleksi penting bagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang menyebut Timnas butuh sosok striker tajam seperti Cristian Gonzales.
Kemenangan telak Jepang 4-0 atas Indonesia mengukuhkan posisi mereka di puncak Grup C dengan koleksi 13 poin. Sementara itu, Indonesia harus rela berada di dasar klasemen dengan tiga poin.
Meski posisi ini tampak berat, peluang Timnas Indonesia untuk lolos belum sepenuhnya tertutup. Lima pertandingan tersisa, termasuk tiga laga kandang menjadi kesempatan emas untuk memperbaiki posisi.
Dengan selisih tiga poin dari Australia, Arab Saudi, dan China yang memiliki enam poin di peringkat kedua hingga keempat, serta Bahrain di posisi kelima dengan lima poin, Indonesia masih bisa bersaing.
Saat melawan Jepang, Timnas Indonesia tak berkutik di kandang sendiri. Gol bunuh diri Justin Hubner menjadi awal dari petaka, disusul gol dari Takumi Minamino, Hidemasa Morita, dan Yukinari Sugawara yang melengkapi kemenangan Samurai Biru.
Peluang sebenarnya sempat tercipta untuk Indonesia. Ragnar Oratmangoen dan Pratama Arhan mencoba peruntungan, tetapi eksekusi mereka kurang maksimal.
Tendangan kaki kiri Ragnar digagalkan dengan cemerlang oleh kiper Jepang, Zion Suzuki, sementara sepakan Arhan terlalu lemah untuk menjadi ancaman serius.
Selesai pertandingan, Erick Thohir tampak bertemu dengan Cristian Gonzales, mantan penyerang naturalisasi Indonesia yang dijuluki "El Loco." Dalam pertemuan itu, Ketum PSSI menyampaikan pentingnya memiliki pemain dengan naluri mencetak gol seperti Gonzales.
"Kami sudah berusaha yang terbaik, mencoba yang terbaik. Kita perlu striker kayak Gonzales," ujar Erick Thohir sembari bersalaman dengan Gonzales.
Cristian Gonzales, pemain kelahiran Uruguay, resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada 3 November 2010 setelah lima tahun tinggal di Tanah Air.
Sepanjang kariernya di Indonesia, Gonzales dikenal sebagai penyerang haus gol. Tercatat, ia telah mencetak 284 gol dari 420 pertandingan bersama berbagai klub Indonesia termasuk Persib Bandung, Madura United, PSS Sleman, dan PSIM Yogyakarta.
Keberadaannya di Timnas Indonesia kala itu tidak hanya menambah daya gedor tim, tetapi juga memberi pengaruh besar dengan kehadiran sosok pemimpin di lini depan.
Kekalahan dari Jepang tidak membuat Gonzales kehilangan semangat untuk mendukung perjuangan Timnas Indonesia.
"Yang penting adalah sudah berusaha semaksimal mungkin. Masih ada lima pertandingan lagi, kesempatan untuk memperbaiki hasil. Tetap semangat Timnas Indonesia!"
Kekalahan ini menjadi sinyal bahwa Timnas Indonesia membutuhkan perubahan strategi, terutama di lini serang.
Sosok striker dengan kemampuan membaca peluang, naluri mencetak gol yang tajam, dan pengalaman seperti Gonzales adalah elemen yang sangat dirindukan.
Dengan lima laga tersisa, pelatih Shin Tae-yong dan timnya harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan efektivitas di depan gawang lawan.
Laga terdekat melawan Arab Saudi pada Selasa (19/11/24) di kandang menjadi ujian penting sekaligus peluang besar untuk membuktikan bahwa Garuda masih memiliki sayap untuk terbang lebih tinggi.