Indonesia Ukir 3 Rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Libas Arab Saudi: Lewati Pencapaian Dua Tim ASEAN
Rabu, Nov 2024

Indonesia Ukir 3 Rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Libas Arab Saudi: Lewati Pencapaian Thailand dan Vietnam-@timnasindonesia-
DailySports.ID- Timnas Indonesia mencetak tiga rekor sensasional usai kalahkan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Indonesia berhasil tundukan Arab Saudi 2-0 berkat Marselino Ferdinan pada matchday keenam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Hasil ini membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan perdana di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan merangkak naik ke posisi ketiga klasemen sementara Grup C.
Selain meraih kemenangan Indonesia meraih tiga rekor sensasional di Kualifikasi Piala Dunia sampai melewati dua negara ASEAN seperti Vietnam dan Thailand.
Kemenangan Pertama Timnas Indonesia atas Arab Saudi
Indonesia dan Arab Saudi sudah berjumpa 12 kali dan baru sekali ini Merah Putih meraih kemenangan.
Timnas Indonesia dan Arab Saudi berjumpa pertama kali pada 1981 dan kalah 1-3. Skuad Garuda seringkali jadi lumbung gol oleh tim berjuluk Green Falcons.
Pada 2003, Arab Saudi bolak-balik mengalahkan Timnas Indonesia 0-5 dan 0-6. Kini, setelah 43 tahun, Shin Tae-yong akhirnya bisa merubah dan membawa merah putih raih kemenangan perdana atas Arab Saudi.
Tim ASEAN Pertama yang Mengalahkan Arab Saudi Sejak 2008
Melansir @seasiagoal, Arab Saudi tak pernah kalah saat bersua tim Asia Tenggara sejak 2008, baik itu uji coba maupun ajang Kualifikasi Piala Dunia ataupun Piala Asia.
Namun, rekor itu akhirnya pupus. Sejarah tercipta di mana Timnas Indonesia berhasil jadi tim ASEAN pertama sejak 2008 yang mampu mengalahkan Arab Saudi.
Tim ASEAN Terbaik
Indonesia menjadi negara ASEAN terbaik dalam sejarah kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia dengan enam poin, tim merah putih telah menetapkan tolok ukur baru untuk sepak bola Asia Tenggara di panggung internasional.
Sementara tu Vietnam sepanjang sejarah hanya sanggup mengumpulkan empat poin pada fase yang sama, sedangkan Thailand dua poin.