Sudah Tepatkah Jorge Martin Menangi MotoGP 2024, Ketimbang Francesco Bagnaia?
Senin, Nov 2024

Musim penuh rintangan, tetapi gelar juara dunia MotoGP tetap layak dimiliki Jorge Martin-x/@motogp-
DailySports.ID - Jorge Martin resmi menjadi juara dunia MotoGP 2024 setelah tampil luar biasa sepanjang musim dan berhasil mengungguli juara bertahan, Francesco Bagnaia.
Dengan keunggulan 10 poin di klasemen akhir, Martin mencatatkan sejarah sebagai pembalap tim satelit pertama sejak Valentino Rossi pada 2001 yang meraih gelar ini.
Martin juga menjadi yang pertama di era MotoGP modern untuk membawa titel tersebut ke tim satelit, dan akan memboyong nomor satu ke Aprilia pada 2025.
Sebelumnya, Bagnaia sempat menyatakan bahwa persaingan juara tahun ini dipenuhi dengan kesalahan dari kedua belah pihak.
Bagnaia dan Martin sering kali terlihat seolah-olah memberi kesempatan pada satu sama lain untuk memenangi gelar ini.
Meski begitu, akhir musim membuktikan bahwa perebutan juara tetap berlangsung ketat hingga garis finis.
Bagnaia tampil sempurna ketika berada dalam kondisi terbaiknya, namun beberapa kali mengalami penurunan drastis yang membuatnya kehilangan banyak poin.
Sebaliknya, Martin berhasil menjaga konsistensi dan tampil stabil di saat-saat yang sulit, serta memaksimalkan peluang di momen-momen penting.
Dengan kemampuan ini, Martin akhirnya mengamankan gelar juara dengan pantas, menutup musim dengan kemenangan yang layak di seri terakhir di Barcelona.
Salah satu narasi yang berkembang setelah kemenangan Martin adalah bahwa Bagnaia seakan "memberikan" gelar ini melalui serangkaian kesalahan.
Memang, Bagnaia kehilangan lebih dari 10 poin yang krusial akibat beberapa insiden. Di Le Mans, Ducati miliknya mengalami kegagalan teknis pada balapan sprint, yang menyebabkan kehilangan poin berharga.
Selain itu, Bagnaia juga terlibat dalam beberapa insiden dengan saudara Marquez, yang juga merugikannya dalam perburuan gelar.
Di Jerez, ia juga tersandung dalam balapan sprint karena terjepit di antara Marco Bezzecchi dan Brad Binder, yang juga menambah defisit poin.
Di sisi lain, Martin berhasil menghindari gangguan teknis serta insiden dengan pembalap lain. Ketika berada di ambang juara di seri terakhir, ia hanya perlu menjaga ketenangannya untuk memastikan gelar.
Setelah melewati musim yang panjang dan melelahkan dengan total 20 balapan, ia mampu menunjukkan ketangguhan dan kedewasaan sebagai pembalap, menyelesaikan musim dengan sangat baik.
Dengan prestasi dua gelar sebelumnya, tahun 2024 semestinya menjadi jalan mudah bagi Bagnaia menuju gelar ketiga beruntunnya. Namun, delapan kali gagal finis (DNF) menjadi penghalang terbesar baginya.
Kendati beberapa insiden terjadi bukan karena kesalahannya, seperti tabrakan dengan pesaing dan masalah teknis. Dia juga merasa bertanggung jawab atas beberapa kecelakaan yang mengurangi kansnya mempertahankan gelar.
Di sisi lain, Martin berhasil menunjukkan konsistensi dan mampu memanfaatkan peluang di setiap balapan sprint yang pada akhirnya membuatnya unggul di klasemen.
Martin bukan hanya sekadar memanfaatkan keberuntungan. Keputusan Ducati untuk tidak memilihnya sebagai pembalap utama musim depan justru memacunya untuk membuktikan kemampuannya.
Ia tampil dengan semangat dan ketangguhan, serta menunjukkan bahwa ia adalah pembalap yang layak mendapatkan posisi puncak di ajang MotoGP.